BZWI8C3qMxmdvudEkXnedhGzdjepF89oa9U6FDLb

Featured Post

Perjalanan Field Trip belajar bersama SMP Marie Joseph

P ostingan ini menjelaskan tentang tiga hal. Pertama penjelasan umum tentang kriteria penilian, kedua tulisan asli sebelum diedit dan ketiga dihadirkan tulisan yang sudah diedit. Mari kita simak bagian pertama, hal yang dinilai dalam tulisan bertaj…

Perjalanan Field Trip belajar bersama SMP Marie Joseph

P ostingan ini menjelaskan tentang tiga hal. Pertama penjelasan umum tentang kriteria penilian, kedua tulisan asli sebelum diedit dan ketiga dihadirkan tulisan yang sudah diedit. Mari kita simak bagian pertama, hal yang dinilai dalam tulisan bertajuk fieldtrip SMP Marie Joseph Tahun 2025 adalah kemampuan narasi, kedua kemampuan mendeskripsikan susana dan terakhir pesan. Kamu sudah melakukan semua syarat tersebut dengan sangat baik, hanya ada beberapa hal kecil yang bersifat penamambahan saja agar tulisan lebih menarik untuk dibaca. Sekarang simak tulisan asli kamu berikut ini.
Perjalanan Field Trip belajar bersama SMP Marie Joseph
Foto bersama di Yakult/dok pribadi

Perjalanan Field Trip belajar bersama SMP Marie Joseph

          Pada hari Senin sore, suasana rumahku dipenuhi dengan semangat dan antusiasme. Aku mulai menyiapkan berbagai barang yang akan dibutuhkan untuk kegiatan besok, yaitu kunjungan ke beberapa pabrik bersama teman-teman sekolah. Kegiatan ini sudah lama kami tunggu-tunggu, dan akhirnya hari yang dinanti akan segera tiba. Aku memastikan membawa semua perlengkapan pribadi, mulai dari baju ganti, alat tulis, hingga cemilan kecil untuk di perjalanan. Tak lupa, aku juga memikirkan makanan tambahan yang mungkin dibutuhkan teman-teman, jadi aku memutuskan pergi ke minimarket terdekat untuk membeli titipan mereka.

         Setibanya di minimarket, aku memilih makanan ringan seperti roti, biskuit, dan minuman yang diminta oleh beberapa teman. Aku ingin memastikan tidak ada satu pun titipan yang terlewat karena aku tahu betapa pentingnya menjaga kepercayaan. Setelah belanja, aku pulang ke rumah dan kembali memeriksa perlengkapanku. Aku juga menyiapkan botol Yakult kosong. Tak hanya untukku, aku juga menyiapkan botol kosong tambahan untuk teman-teman yang mungkin lupa membawanya.

         Pagi harinya, yaitu hari Selasa, aku mengalami sedikit kendala. Aku bangun terlambat, mungkin karena terlalu bersemangat malam sebelumnya hingga sulit tidur. Begitu menyadari waktu yang sudah cukup mepet, aku langsung bersiap dengan tergesa-gesa. Aku mengambil seragam, merapikan tas, dan segera berangkat ke sekolah. Saat berjalan menuju sekolah, karena terburu-buru, aku tidak sengaja menjatuhkan botol Pocari milikku di jalan. Dalam kepanikan dan rasa takut terlambat, aku memutuskan untuk meninggalkannya. 

          Setibanya di sekolah, ternyata aku belum terlambat. Teman-teman sudah berkumpul di halaman sekolah dengan raut wajah penuh semangat dan rasa ingin tahu. Hari itu, kami dijadwalkan mengikuti field trip ke tiga tempat yang sangat menarik dan edukatif: PT Amerta Indah Otsuka, PT Yakult Indonesia Persada, dan Mini Mania. Sebelum keberangkatan, kami semua berdoa bersama dan mendengarkan pengarahan singkat dari guru pendamping. Sekitar pukul 06.15 pagi, kami mulai menaiki bus. Aku mendapat tempat di bus nomor 2, bersama teman-teman sekelas dari kelas 8B serta murid-murid dari kelas 7B.

          Perjalanan menuju PT Amerta Indah Otsuka berlangsung dalam suasana yang cukup tenang. Tidak banyak yang bersuara, hanya 3 sampai 6 orang yang tampak antusias bernyanyi dan bercanda dengan riang. Beberapa dari mereka juga sibuk mengambil foto, mengabadikan momen sejak awal perjalanan. Suasana ini membuatku merasa nyaman karena bisa menikmati perjalanan sambil melihat pemandangan diluar jendela.

         Setibanya di pabrik PT Amerta Indah Otsuka, kami diarahkan untuk berpisah dengan rombongan dari kelas 7B dan bergabung dengan kelas 7C serta 8C. Kami langsung berkumpul untuk sesi foto bersama sebagai dokumentasi kunjungan, dan menyerahkan botol Pocari kosong yang telah kami bawa sebagai bagian dari kegiatan edukatif.

         Di perusahaan yang akrab disebut AIO ini, kami disambut hangat oleh kakak-kakak dari bagian humas perusahaan. Mereka menyapa kami dengan ramah dan penuh semangat, membuat kami merasa dihargai dan antusias mengikuti kegiatan. Kami diajak naik ke lantai 3, tepatnya ke ruang Hall Brilliant. Di sana kami mendengarkan presentasi yang sangat menarik tentang sejarah perusahaan, visi dan misi mereka, serta produk-produk yang mereka hasilkan seperti Pocari Sweat, Ion Water, Soyjoy, Oronamin C, dan Fibe Mini.

         Setelah presentasi, kami menonton video singkat yang menggambarkan proses produksi secara keseluruhan. Tak hanya itu, ada juga sesi kuis yang menguji pengetahuan kami tentang produk AIO. Suasananya sangat seru dan menyenangkan.

        Setelah itu, kami diajak berkeliling pabrik untuk melihat langsung proses produksi minuman mereka. Kami melihat bagaimana bahan-bahan dicampur, dikontrol kualitasnya, hingga akhirnya dikemas dan siap dipasarkan. Semua proses berlangsung dengan sangat bersih dan teratur. Aku benar-benar kagum melihat bagaimana teknologi otomatis digunakan untuk menjaga kualitas, efisiensi, dan kebersihan dalam setiap tahap produksi.

       Pengalaman ini membuka wawasan baruku. Aku jadi sadar bahwa di balik satu botol minuman yang sering kita minum, terdapat proses panjang, teknologi canggih, dan kerja keras dari banyak orang. Kami bahkan menyapa para pekerja dari balik kaca dan memberikan semangat serta simbol cinta dengan membentuk hati menggunakan tangan kami. Mereka membalas dengan senyuman, yang membuat suasana semakin hangat.

          Setelah selesai dari AIO, kami melanjutkan perjalanan ke PT Yakult Indonesia Persada. Begitu tiba, aku dan temanku, Christa, langsung pergi ke toilet karena sejak dari bus kami sudah menahan keinginan buang air kecil. Namun tanpa kami sadari, saat kami berada di toilet, rombongan melakukan sesi foto bersama dan kami tertinggal. Ketika kami kembali, Pak Sugi langsung menegur kami dengan wajah tidak enak, membuat kami merasa bersalah dan sedikit malu.

          Meskipun begitu, kami tetap melanjutkan kegiatan dengan semangat. Di dalam perusahaan Yakult, kami disambut dan dijelaskan tentang pentingnya kesehatan pencernaan, serta bagaimana peran bakteri baik yang terdapat dalam Yakult. Penjelasan itu sangat menarik dan membuatku memahami bahwa minuman kecil itu punya manfaat besar.

         Kami juga diajak melihat proses produksinya melalui lorong kaca. Sama seperti sebelumnya, proses di pabrik Yakult pun sangat bersih dan tertata rapi. Para pekerja tampak teliti dan fokus. Setelah melihat proses produksinya, kami masuk ke sebuah ruangan untuk menonton video pendek tentang bagaimana cara menjaga lingkungan dengan mendaur ulang botol Yakult bekas. Kami juga disuguhi cemilan yang lezat dari perusahaan, yang membuat kegiatan edukatif ini terasa lebih menyenangkan.

          Setelah kegiatan selesai, kami semua mendapat satu botol Yakult dan satu buku catatan kecil sebagai kenang-kenangan. Minuman Yakult yang biasanya kami minum seperti biasa, kali ini terasa lebih istimewa karena kami tahu betapa teliti dan panjang proses di baliknya.

          Setelah dua kunjungan yang padat dengan informasi dan pengalaman, kini saatnya menikmati waktu yang lebih santai. Di dalam bus, kami masing-masing mendapatkan satu potong ayam krispi untuk makan siang. Kami memakannya dengan lahap dalam perjalanan menuju destinasi terakhir: Mini Mania.

          Mini Mania adalah tempat wisata edukatif yang penuh warna dan sangat menyenangkan. Di sana kami bisa melihat berbagai miniatur bangunan terkenal dari seluruh dunia, seperti Menara Eiffel, Big Ben, dan Patung Liberty. Setiap sudutnya sangat instagramable dan cocok untuk dijadikan tempat berfoto. Aku bersama teman-temanku — Agnes, Christa, Darren, Liora, dan Vicherlly  mengabadikan momen dengan berfoto dan merekam video bersama. Kami ingin memiliki kenangan yang bisa dikenang hingga nanti.

         Mini Mania juga memiliki berbagai wahana permainan seperti rainbow slide, archery, dan kereta mainan. Namun sayangnya, semua permainan hanya bisa dibayar melalui sistem pembayaran online, sedangkan kami hanya membawa uang tunai. Sempat merasa kecewa, kami hanya membeli es krim sambil duduk dan berbincang santai.

         Namun, situasi berubah saat Iven, salah satu temanku, menawarkan solusi. Ia bersedia membayarkan permainan menggunakan ponselnya, dan kami membayarnya secara tunai kepadanya. Akhirnya bisa bermain rainbow slide bersama. Permainan itu sangat menyenangkan dan membuat kami tertawa lepas. Rasanya ingin terus bermain dan mengulanginya.

        Setelah puas bermain, kami menemani Agnes ke toko oleh-oleh untuk membeli beberapa oleh oleh. Setelah itu, kami semua masuk ke dalam bus untuk bersiap pulang. Sekitar pukul 15.00, bus mulai bergerak meninggalkan Mini Mania dan kembali menuju sekolah.

        Perjalanan pulang terasa lebih tenang. Banyak yang tertidur karena kelelahan, namun senyum dan ekspresi bahagia masih jelas terlihat di wajah mereka. Beberapa dari kami tetap memutar lagu dan bernyanyi bersama untuk menjaga semangat hingga akhir.

        Setibanya di sekolah, aku menemani temanku yang belum dijemput orang tuanya. Kami duduk bersama dan mengobrol ringan selama sekitar 15 menit. Setelah itu, aku berpamitan dan pulang ke rumah dengan hati yang penuh rasa syukur dan pengalaman yang tak akan pernah kulupakan.

          Perjalanan field trip kali ini bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi menjadi pengalaman yang penuh makna dan pelajaran hidup. Aku belajar bahwa di balik produk yang terlihat sederhana, terdapat proses panjang dan dedikasi tinggi dari banyak pihak. Aku juga menyadari bahwa kerja sama, kepedulian, dan kebersamaan adalah kunci untuk menciptakan kenangan indah. Melalui tawa, teguran, semangat, dan permainan, kami membangun cerita yang akan kami kenang selamanya. Perjalanan ini adalah bukti bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, dan setiap langkah bersama teman adalah bagian dari perjalanan tumbuh dewasa yang tak ternilai harganya.

Tulisan di atas sangat bagus, memenuhi semua kriteria yang ditulis di google classrom. Sedikit variasi seperti penggunaan ragam tulis dan variasi dialog akan lebih baik. 

No TULISAN PERBAIKAN
1 "Pada hari Senin sore....." Ini ragam lisan yang digunakan ketika seseorang bercerita secara lansung kepada orang lain "Cukup Senin sore...." ini ragam tulis yang membuat sebuah tulisan lebih menarik. Bukan karena lengkap atau tidak tetapi ini soal rasa
2 Di perusahaan yang akrab disebut AIO ini, kami disambut hangat oleh kakak-kakak dari bagian humas perusahaan. Mereka menyapa kami dengan ramah dan penuh semangat, Dari atas kamu sudah full narasi. akan jauh lebih bagus kalau di bagian ini ditambahkan sedikit dialog agar tidak membosankan, contohnya seperti ini, "Hallo selamat pagi dan selamat datang di PT Yakult Indonesia" sapaan yang sangat lembut, membuat saya merasa sangat nyaman berada di tempat itu.
Hal lainnya lihat tulisanmu setelah diedit, hasilnya sebagai berikut


Field Trip SMP Marie Joseph Mengajarkan saya Tentang Banyak Hal

Perjalanan Field Trip belajar bersama SMP Marie Joseph
Persiapan sebelum berangkat/dok pribadi
        Senin sore waktu yang sudah ditungu-tunggu pun tiba, suasana rumahku dipenuhi dengan antusiasme. Aku mulai menyiapkan berbagai barang yang dibutuhkan untuk kegiatan fieldtrip, yaitu kunjungan ke beberapa pabrik bersama teman-teman sekolah SMP Marie Joseph Jakarta. Kegiatan ini sudah lama kami tunggu. 

      Aku memastikan membawa semua perlengkapan pribadi, mulai dari baju ganti, alat tulis, hingga cemilan kecil untuk di perjalanan sudah siap. Tak lupa, makanan tambahan yang mungkin dibutuhkan teman-teman, jadi kuputuskan pergi ke minimarket terdekat untuk membeli titipan mereka. Setibanya di minimarket, aku memilih makanan ringan seperti roti, biskuit, dan minuman yang diminta oleh beberapa teman. Aku ingin memastikan tidak ada satu pun titipan yang terlewat karena aku tahu betapa pentingnya menjaga kepercayaan. 

      Setelah belanja, aku pulang ke rumah dan memeriksa perlengkapanku. Saya ingin memastikan momen yang sudah lama ditunggu ini jangan sampai rusak karena persiapan yang tidak maksimal. Kusiapkan botol Yakult kosong, tak hanya untukku tetapi untuk teman-teman yang mungkin lupa membawanya.

       Pagi harinya aku dikagetkan oleh bunyi alaram di kamarku. "Astaga saya bangun terlambat", pikirku saat itu. Mungkin karena terlalu bersemangat hingga sulit tidur. Menyadari waktu yang sudah cukup mepet, aku langsung bersiap, mengambil seragam, merapikan tas, dan segera berangkat ke sekolah. Dalam perjalanan tak sengaja kujatuhkan botol Yakult milik temanku yang sudah kusiapkan dari semalam. "Ya sudahlah, daripada saya terlambat", kataku sembari menenangkan diri. Setibanya di sekolah, ternyata aku belum terlambat. 
Peristiwa ini mengajarkan saya bahwa sesuatu yang berlebihan dampaknya tidak baik untuk diri sendiri dan orang lain. Buktinya saya, terlalu bersemangat sampai lupa bahwa ada hal lain yang juga perlu diprioritaskan.
      Selanjutnya saya menghampiri teman-teman sekelasku yang sudah berkumpul di halaman sekolah dengan raut wajah penuh semangat dan rasa ingin tahu. Kami dijadwalkan mengikuti field trip ke tiga tempat; 
  1. PT Amerta Indah Otsuka, 
  2. PT Yakult Indonesia Persada, dan 
  3. Mini Mania. 
     Sebelum keberangkatan, kami semua berdoa bersama dan mendengarkan pengarahan singkat dari guru pendamping. Sekitar pukul 06.15 pagi, kami mulai menaiki bus. Aku mendapat tempat di bus nomor 2, bersama teman-teman sekelas dari kelas 8B serta murid-murid dari kelas 7B. Perjalanan menuju PT Amerta Indah Otsuka berlangsung dalam suasana yang cukup tenang. Tidak banyak yang bersuara, hanya 3 sampai 6 orang yang tampak antusias bernyanyi dan bercanda dengan riang. Beberapa dari mereka juga sibuk mengambil foto, mengabadikan momen sejak awal perjalanan. Suasana ini membuatku merasa nyaman karena bisa menikmati perjalanan sambil melihat pemandangan di luar jendela, menikmati alam ciptaan Tuhan dengan penuh syukur.

      "10 menit lagi kita tiba di tempat tujuan mohon siapkan botol pocari", himbauan dari guru pendamping. Setibanya di pabrik PT Amerta Indah Otsuka, kami diarahkan untuk berpisah dengan rombongan dari kelas 7B dan bergabung dengan kelas 7C serta 8C.
Perjalanan Field Trip belajar bersama SMP Marie Joseph
Foto bersama / dok pribadi
Kami langsung berkumpul untuk sesi foto bersama sebagai dokumentasi kunjungan, dan menyerahkan botol Pocari kosong yang telah kami bawa sebagai bagian dari kegiatan edukatif.

       Di perusahaan yang akrab disebut AIO ini, kami disambut hangat oleh kakak-kakak dari bagian humas perusahaan. 
"Selamat datang di Amerta Indah Otsuka", suara lembut menyapa kami dengan ramah dan penuh semangat, membuat kami merasa dihargai dan antusias mengikuti kegiatan. Kami diajak naik ke lantai 3, tepatnya ke ruang Hall Brilliant. Di sana kami mendengarkan presentasi yang sangat menarik tentang sejarah perusahaan, visi dan misi mereka, serta produk-produk yang mereka hasilkan seperti Pocari Sweat, Ion Water, Soyjoy, Oronamin C, dan Fibe Mini.

      Setelah presentasi, kami menonton video singkat yang menggambarkan proses produksi secara keseluruhan. Tak hanya itu, ada juga sesi kuis yang menguji pengetahuan kami tentang produk AIO. Suasananya sangat seru dan menyenangkan. Kami diajak berkeliling pabrik untuk melihat langsung proses produksi minuman mereka. Kami melihat bagaimana bahan-bahan dicampur, dikontrol kualitasnya, hingga akhirnya dikemas dan siap dipasarkan. Semua proses berlangsung dengan sangat bersih dan teratur. Aku benar-benar kagum melihat bagaimana teknologi otomatis digunakan untuk menjaga kualitas, efisiensi, dan kebersihan dalam setiap tahap produksi.
Pengalaman ini membuka wawasan baruku. Aku jadi sadar bahwa di balik satu botol minuman yang sering kita minum, terdapat proses panjang, teknologi canggih, dan kerja keras dari banyak orang. 
      Kami bahkan menyapa para pekerja dari balik kaca dan memberikan semangat serta simbol cinta dengan membentuk hati menggunakan tangan kami. Mereka membalas dengan senyuman, yang membuat suasana semakin hangat.

      Setelah selesai dari AIO, kami melanjutkan perjalanan ke PT Yakult Indonesia Persada. Begitu tiba, aku dan temanku, Christa, langsung pergi ke toilet karena sejak dari bus kami sudah menahan keinginan buang air kecil. Namun tanpa kami sadari, saat kami berada di toilet, rombongan melakukan sesi foto bersama dan kami tertinggal. Ketika kami kembali, Pak Sugi langsung menegur kami dengan wajah tidak enak, membuat kami merasa bersalah dan sedikit malu.

       Meskipun begitu, kami tetap melanjutkan kegiatan dengan semangat. Di dalam perusahaan Yakult, kami disambut dan dijelaskan tentang pentingnya kesehatan pencernaan, serta bagaimana peran bakteri baik yang terdapat dalam Yakult. Penjelasan itu sangat menarik dan membuatku memahami bahwa minuman kecil itu punya manfaat besar.

       Kami juga diajak melihat proses produksinya melalui lorong kaca. Sama seperti sebelumnya, proses di pabrik Yakult pun sangat bersih dan tertata rapi. Para pekerja tampak teliti dan fokus. Setelah melihat proses produksinya, kami masuk ke sebuah ruangan untuk menonton video pendek tentang bagaimana cara menjaga lingkungan dengan mendaur ulang botol Yakult bekas. Kami juga disuguhi cemilan yang lezat dari perusahaan, yang membuat kegiatan edukatif ini terasa lebih menyenangkan.

       Setelah kegiatan selesai, kami semua mendapat satu botol Yakult dan satu buku catatan kecil sebagai kenang-kenangan. Minuman Yakult yang biasanya kami minum seperti biasa, kali ini terasa lebih istimewa karena kami tahu betapa teliti dan panjang proses di baliknya.

      Setelah dua kunjungan yang padat dengan informasi dan pengalaman, kini saatnya menikmati waktu yang lebih santai. Di dalam bus, kami masing-masing mendapatkan satu potong ayam krispi untuk makan siang. Kami memakannya dengan lahap dalam perjalanan menuju destinasi terakhir: Mini Mania.

        Mini Mania adalah tempat wisata edukatif yang penuh warna dan sangat menyenangkan. Di sana kami bisa melihat berbagai miniatur bangunan terkenal dari seluruh dunia, seperti Menara Eiffel, Big Ben, dan Patung Liberty. Setiap sudutnya sangat instagramable dan cocok untuk dijadikan tempat berfoto. Aku bersama teman-temanku, Agnes, Christa, Darren, Liora, dan Vicherlly  mengabadikan momen dengan berfoto dan merekam video bersama. Kami ingin memiliki kenangan yang bisa dikenang hingga nanti.

       Mini Mania juga memiliki berbagai wahana permainan seperti rainbow slide, archery, dan kereta mainan. Namun sayangnya, semua permainan hanya bisa dibayar melalui sistem pembayaran online, sedangkan kami hanya membawa uang tunai. Sempat merasa kecewa, kami hanya membeli es krim sambil duduk dan berbincang santai. Namun, situasi berubah saat Iven, salah satu temanku, menawarkan solusi. Ia bersedia membayarkan permainan menggunakan ponselnya, dan kami membayarnya secara tunai kepadanya. Akhirnya bisa bermain rainbow slide bersama. Permainan itu sangat menyenangkan dan membuat kami tertawa lepas. Rasanya ingin terus bermain dan mengulanginya.

       Setelah puas bermain, kami menemani Agnes ke toko oleh-oleh untuk membeli beberapa oleh oleh. Setelah itu, kami semua masuk ke dalam bus untuk bersiap pulang. Sekitar pukul 15.00, bus mulai bergerak meninggalkan Mini Mania dan kembali menuju sekolah.

       Perjalanan pulang terasa lebih tenang. Banyak yang tertidur karena kelelahan, namun senyum dan ekspresi bahagia masih jelas terlihat di wajah mereka. Beberapa dari kami tetap memutar lagu dan bernyanyi bersama untuk menjaga semangat hingga akhir.

       Setibanya di sekolah, aku menemani temanku yang belum dijemput orang tuanya. Kami duduk bersama dan mengobrol ringan selama sekitar 15 menit. Setelah itu, aku berpamitan dan pulang ke rumah dengan hati yang penuh rasa syukur dan pengalaman yang tak akan pernah kulupakan.
      Perjalanan field trip kali ini bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi menjadi pengalaman yang penuh makna dan pelajaran hidup. Aku belajar bahwa di balik produk yang terlihat sederhana, terdapat proses panjang dan dedikasi tinggi dari banyak pihak. 
      Aku juga menyadari bahwa kerja sama, kepedulian, dan kebersamaan adalah kunci untuk menciptakan kenangan indah. Melalui tawa, teguran, semangat, dan permainan, kami membangun cerita yang akan kami kenang selamanya. Perjalanan ini adalah bukti bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, dan setiap langkah bersama teman adalah bagian dari perjalanan tumbuh dewasa yang tak ternilai harganya (Megan VIII B/SMP Kasih Karunia Jakarta).
Related Posts
Terbaru Lebih lama
Martin Ruma
Guru Bahasa Indonesia, Ini adalah tempat saya menyimpan karya tulis siswa

Related Posts

Posting Komentar